Dalam CAT Tes Psikologi Polri, soal-soal kecerdasan bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir praktis, kemampuan verbal dan kemampuan berpikir logis.
Ada sebanyak 100 butir soal kecerdasan dalam CAT Tes Psikologi Polri yang meliputi matematika dasar, kecerdasan bahasa, dan kecerdasan gambar. Durasi pengerjaan soal kecerdasan adalah 90 menit.
Penilaian kepribadian yang dilakukan untuk mengukur stabilitas emosi, sikap prososial, penyesuaian diri, kepercayaan diri, loyalitas, pengambilan keputusan, motif berprestasi dan kerja sama.
Penilaian dalam kepribadian mencakup 100 butir soal yang dikerjakan peserta dalam waktu 45 menit
Satu kolom soal kecermatan memiliki durasi pengerjaan selama 1 menit. Dalam satu kolom terdapat 120 soal. Terdapat 10 kolom yang harus dikerjakan, 1 kolom ada 120 soal ( angka, huruf, simbol dan kombinasi )
Tes Matematika Akademik dalam seleksi Polri biasanya meliputi soal-soal yang menguji kemampuan logika, pemahaman konsep dasar matematika, dan kemampuan menghitung secara cepat. Berikut adalah beberapa topik yang sering muncul dalam tes matematika akademik Polri:
1. Aritmatika Dasar
2. Aljabar
3. Geometri
4. Statistika dan Probabilitas
5. Logika Matematika
Tes Bahasa Inggris untuk seleksi masuk Polri biasanya menguji kemampuan pemahaman dasar Bahasa Inggris. Materi yang diujikan meliputi grammar, vocabulary, reading comprehension, dan terkadang writing. Berikut adalah beberapa topik yang sering keluar dalam tes Bahasa Inggris:
1. Grammar (Tata Bahasa)
2. Vocabulary (Kosakata)
3. Reading Comprehension ( Pemahaman )
4. Writing (Jika Diuji)
Tes wawancara kebangsaan dalam seleksi Polri bertujuan untuk mengukur pemahaman calon anggota Polri tentang nilai-nilai kebangsaan, Pancasila, sejarah Indonesia, serta wawasan tentang isu-isu nasional. Berikut adalah topik yang sering diujikan
1. Pancasila
2. Sejarah Indonesia
3. Nasionalisme dan Patriotisme
4. Isu-isu Nasional
5. Undang-Undang Dasar 1945
Tes Pengetahuan Umum pada seleksi masuk Polri menguji wawasan kandidat tentang berbagai bidang seperti sejarah, geografi, pemerintahan, hukum, dan isu nasional serta internasional. Berikut adalah gambaran topik yang sering muncul
1. Sejarah Indonesia
2. Pancasila dan UUD 1945
3. Pemerintahan
4. Geografi
5. Hukum dan Perundang-undangan
6. Isu Nasional dan Internasional
Tes Kompetensi Manajerial (TKM) merupakan bagian penting dalam seleksi Dikbang SIP ( Sekolah Inspektur Polisi ) dan Dikbang PAG ( Perwira Alih Golongan ).
Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan manajerial calon perwira, termasuk aspek kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah.
Tes Kecermatan dalam Tes Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Polri adalah tes yang dirancang untuk mengukur tingkat ketelitian, konsentrasi, kecepatan, dan ketahanan mental peserta. Tes ini sangat penting karena anggota Polri sering menghadapi situasi yang membutuhkan perhatian penuh pada detail dan pengambilan keputusan cepat di bawah tekanan.
1. Mengukur Ketelitian: Kemampuan untuk memperhatikan detail kecil dengan akurat.
2. Menilai Konsistensi: Ketekunan dalam mengerjakan tugas repetitif dalam waktu tertentu.
3. Melihat Daya Fokus: Mampu bekerja tanpa mudah terdistraksi.
4. Menilai Ketahanan Mental: Kemampuan tetap stabil meskipun berada di bawah tekanan waktu atau volume pekerjaan tinggi.
Tes ini berperan penting dalam membantu casis Polri meningkatkan nilai- nilai dibidang akademik, psikologi, kesehatan, jasmani dan mental ideologi.
E-learning + Tatap Muka : Pembelajaran campuran dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada casis Polri dalam persiapan menghadapi tes masuk Tamtama, Bintara dan Akpol.
Casis Polri akan mendapatkan pembelajaran komprehensif mengenai psikotes, mulai dari teori hingga aplikasi, untuk memastikan bahwa mereka benar-benar memiliki pemahaman yang tepat sesuai kemposisi soal psikotes Polri.
Bimbel Magazine menyediakan try out berkala menggunakan real CAT terbaru dengan ribuan tipe soal terupdate yang selalu diperbarui.
Laporan hasil pembelajaran secara berkala sangat penting untuk melihat perkembangan dan kemampuan calon Polri.an Akpol.
Fokus penelusuran kami adalah menganalisis dan memahami secara komprehensif aspek moral casis Polri, termasuk nilai-nilai etika dan integritas yang mereka anut guna mempersiapkan menghadapi tes PMK Polri.
Dalam mempersiapkan tes kesamaptaan bagi casis Polri, pelatih profesional akan memberikan pendampingan secara langsung. Jasmani A ( lari ) , B ( Pull Up, Push Up, Shuttle Run, Sit Up dan C ( Renang ) Dalam mempersiapkan tes jasmani bagi casis Polri, pelatih profesional akan memberikan pendampingan secara langsung.
Pemantauan kesehatan berkala menjadi bagian penting untuk memastikan casis Polri siap menjalani tahap tes kesehatan 1 dan kesehatan 2 dalam proses seleksi masuk Tamtama, Bintara dan Akpol.
Tes MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory) adalah salah satu bagian penting dari proses seleksi masuk Polri (Kepolisian Republik Indonesia). Tes ini digunakan untuk menilai aspek kepribadian, kestabilan emosi, dan potensi psikologis calon anggota Polri.
1. Mendeteksi Gangguan Psikologis: Mengidentifikasi adanya indikasi gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan kepribadian.
2. Menilai Stabilitas Emosi: Menilai kemampuan calon dalam mengelola stres dan emosi, yang penting untuk pekerjaan sebagai polisi.
3. Kesesuaian dengan Karakteristik Polisi: Mengukur apakah kepribadian calon sesuai dengan karakteristik dan etika profesi kepolisian.
1. Pelaksanaan Tes: Calon diberikan kuesioner yang berisi sekitar 567 pernyataan (versi MMPI-2). Peserta harus menjawab dengan “Benar” atau “Salah” berdasarkan apa yang mereka rasakan.
2. Evaluasi Psikologis: Jawaban akan dianalisis oleh psikolog Polri untuk mendapatkan profil psikologis kandidat. Hasilnya digunakan untuk menentukan apakah kandidat layak secara psikologis.
1. Jujur dalam Menjawab: Tes ini dirancang untuk mendeteksi inkonsistensi, jadi jawablah dengan jujur sesuai dengan kondisi diri Anda.
2. Pahami Diri Sendiri: Kenali kekuatan dan kelemahan emosional serta kepribadian Anda.
3. Tenang dan Fokus: Jangan terlalu lama berpikir pada setiap pertanyaan; jawablah dengan spontan tetapi tetap logis.
4. Hindari Berpura-Pura: Usahakan tidak memberikan jawaban yang “terlalu sempurna,” karena pola ini dapat terdeteksi.
Lulus: Menandakan bahwa kepribadian dan kondisi mental Anda sesuai dengan standar Polri. Tidak Lulus: Mungkin menunjukkan adanya indikasi gangguan psikologis atau ketidaksesuaian dengan profesi Polri.